Selasa, 28 September 2010

Pesona Wisata Alam Kawah Ijen

kawah ijen banyuwangi jawa timur

Wisata Alam Banyuwangi, Kawah Ijen Terletak di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia, Gunung Ijen atau Kawah Ijen adalah sebuah gunung berapi aktif, Gunung ini mempunyai ketinggian 2.443 m dan telah empat kali meletus (1796, 1817, 1913, dan 1936). ada kawah biru atau blue fire, di indonesia fenomena alam yang unik ini hanya dapat dilihat di Kawah Ijen Banyuwangi , Kawah Ijen Merupakan salah satu dari Tempat Wisata Paling Memukau di Banyuwangi

Penambang belerang kawah ijen banyuwangi

Wisata Alam Banyuwangi, Kawah ini berupa danau berwarna hijau tosca yang berada di ketinggian 2.368 meter di atas permukaan laut. Kawah itu berdinding kaldera setinggi 300-500m. Danau Ijen memiliki derajat keasaman nol, memiliki kedalaman 200 meter. Keasamannya cukup kuat untuk melarutkan pakaian dan jari manusia, Kawah Ijen merupakan tempat penambangan belerang terbesar di Jawa Timur yang masih menggunakan cara tradisional 

Peta Map Rute menuju Kawah Ijen


Baca Juga :  Daftar hotel dan penginapan di Banyuwangi
  • Pintu gerbang utama ke Cagar Alam Taman Wisata Kawah Ijen terletak di Paltuding
  • Paltuding juga merupakan Pos Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam (PHPA)
  • Untuk mencapai Gunung Ijen bisa dari Banyuwangi - Paltuding, lewat Glagah- Licin- Banyusari- menuju Paltuding
  • Untuk mencapai Gunung Ijen bisa dari Bondowoso - Paltuding, lewat Wonosari - Sempol - menuju Paltuding
  • Perjalanan dari Paltuding menuju puncak gunung ijen dengan berjalan kaki, jarak sekitar 3 km
 Paltuding - Kawah Ijen
maps peta akses paltuding menuju ke kawah ijen

Banyuwangi - Paltuding
maps peta akses banyuwangi paltuding menuju ke kawah ijen

Bondowoso - Paltuding
maps peta akses bondowoso paltuding menuju ke kawah ijen

Wisata Alam Banyuwangi, Air kawah cukup tenang dan berwarna hijau kebiru-biruan. Pemandangan di sana terlihat begitu menakjubkan di pagi hari.keunikan ijen lainnya adalah  Tempat pengambilan belerang terdapat di dasar  kawah sejajar dengan permukaan danau. Batu-batuan belerang inilah yang akan diambil oleh pekerja tambang. sebelumnya belerang dipotong dengan bantuan linggis dan kemudian langsung diangkut menggunakan keranjang, 

penambang belerang gunung ijen ukur berat timbangan

Wisata Alam Banyuwangi, Penambangan belerang di sini masih memakai cara tradisional dimana pengangkutannya memakai cara dipikul tenaga manusia. Penambangan tradisional ini konon hanya terdapat di Indonesia yaitu di Welirang dan  Ijen. Beban yang diangkut masing-masing penambang bisa mencapai berat 70 sampai 80 kg. Beban ini luar biasa berat apalagi kalau harus diangkut melalui dinding kaldera yang begitu curam menuruni gunung sejauh 3km

 Api Biru  Blue fire

api biru blue fire kawah ijen

Wisata Alam Banyuwangi, Api Biru atau blue fire adalah fenomena alam langka yang bisa ditemui di Kawah Ijen, Jawa Timur. Namun, untuk bisa menyaksikannya, apalagi melihatnya dari dekat, butuh perjuangan yang tidak ringan, banyak orang sudah pernah mengunjungi Kawah Ijen, tapi belum tentu pernah melihat si api biru. Ini bukan karena api berwarna biru terang itu hanya muncul di saat2 tertentu, tapi karena api yang ada di sekitar kawah ini hanya bisa terlihat saat langit gelap


Video Api Biru Blue Fire Kawah Ijen Banyuwangi :
Blue Fire Gunung Ijen - Keajaiban Alam Yang Menakjubkan

Tour de Ijen 


Video International Banyuwangi Tour De Ijen :


Tour de Ijen, Banyuwangi Tour de Ijen adalah kejuaraan balap sepeda resmi dari Persatuan Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste International) yang diselenggarakan setiap tahun di Banyuwangi. Kejuaraan yang pertama kali diselenggarakan pada tahun 2012 ini merupakan balapan jalan raya jarak jauh yang umumnya diadakan sekitar bulan November hingga Desember dan berlangsung selama 4 hari, Sesuai dengan namanya, Ijen yang merupakan gunung yang memiliki kawah yang indah dan fenomena api biru (blue fire) pada malam hari menjadi bagian dari jalur lintasan.
Demikian artikel dari Anak Nelayan tentang Pesona Wisata Alam Kawah Ijen , semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua, Terima kasih

Tari Seblang Bakungan dan Olihsari


Anak Banyuwangi kemana saja woy ! , budaya daerah sendiri tidak tahu, huhuhu, Mulai kecil bahkan sudah dewasa bahkan hampir punya anak, saya belom pernah melihat Seblang kemana saja diriku selama ini?, waduh waduh, mungkin karena diriku jarang pulang ke rumah untuk waktu yang lama, nasib nasib, namun alhamdulliah saya cukup senang masih bisa berbagi info dengan anda

Ritual Seblang adalah salah satu ritual Masyarakat Using yang hanya dapat dijumpai di dua desa dalam lingkungan kecamatan Glagah, Banyuwangi, yakni desa Bakungan dan Olihsari. Ritual ini dilaksanakan untuk keperluan bersih desa dan tolak bala, agar desa tetap dalam keadaan aman dan tentram. Ritual ini sama seperti ritual Sintren di wilayah Cirebon, Jaran Kepang, dan Sanghyang di Pulau Bali.

Penyelenggaraan tari Seblang di dua desa tersebut juga berbeda waktunya, di desa Olihsari diselenggarakan satu minggu setelah Idul Fitri, sedangkan di desa Bakungan yang bersebelahan, diselenggarakan seminggu setelah Idul Adha.

Para penarinya dipilih secara supranatural oleh dukun setempat, dan biasanya penari harus dipilih dari keturunan penari seblang sebelumnya. Di desa Olihsari, penarinya haruslah gadis yang belum akil baliq, sedangkan di Bakungan, penarinya haruslah wanita berusia 50 tahun ke atas yang telah mati haid (menopause).

Tari Seblang ini sebenarnya merupakan tradisi yang sangat tua, hingga sulit dilacak asal usul dimulainya. Namun, catatan sejarah menunjukkan bahwa Seblang pertama yang diketahui adalah Semi, yang juga menjadi pelopor tari Gandrung wanita pertama (meninggal tahun 1973). Setelah sembuh dari sakitnya, maka nazar ibunya (Mak Midah atau Mak Milah) pun harus dipenuhi, Semi akhirnya dijadikan seblang dalam usia kanak-kanaknya hingga setelah menginjak remaja mulai menjadi penari Gandrung.

Tari Seblang ini dimulai dengan upacara yang dibuka oleh sang dukun desa atau pawang. Sang penari ditutup matanya oleh para ibu-ibu yang berada dibelakangnya, sambil memegang tempeh (nampan bamboo). Sang dukun mengasapi sang penari dengan asap dupa sambil membaca mantera. Setelah sang penari kesurupan (taksadarkan diri atau kejiman dalam istilah lokal), dengan tanda jatuhnya tempeh tadi, maka pertunjukan pun dimulai.

Si seblang yang sudah kejiman tadi menari dengan gerakan monoton, mata terpejam dan mengikuti arah sang pawang atau dukun serta irama gendhing yang dimainkan. Kadang juga berkeliling desa sambil menari. Setelah beberapa lama menari, kemudian si seblang melempar selendang yang digulung ke arah penonton, penonton yang terkena selendang tersebut harus mau menari bersama si Seblang. Jika tidak, maka dia akan dikejar-kejar oleh Seblang sampai mau menari.

Musik pengiring Seblang hanya terdiri dari satu buah kendang, satu buah kempul atau gong dan dua buah saron. Sedangkan di Olihsari ditambah dengan biola sebagai penambah efek musikal, Dari segi busana, penari Seblang di Olihsari dan Bakungan mempunyai sedikit perbedaan, khususnya pada bagian omprok atau mahkota.


Pada penari Seblang di desa Olihsari, omprok biasanya terbuat dari pelepah pisang yang disuwir-suwir hingga menutupi sebagian wajah penari, sedangkan bagian atasnya diberi bunga-bunga segar yang biasanya diambil dari kebun atau area sekitar pemakaman, dan ditambah dengan sebuah kaca kecil yang ditaruh di bagian tengah omprok.

Pada penari seblang wilayah Bakungan, omprok yang dipakai sangat menyerupai omprok yang dipakai dalam pertunjukan Gandrung, hanya saja bahan yang dipakai terbuat dari pelepah pisang dan dihiasi bunga-bunga segar meski tidak sebanyak penari seblang di Olihsari. Disamping unsure mistik, ritual Seblang ini juga memberikan hiburan bagi para pengunjung maupun warga setempat, dimana banyak adegan-adegan lucu yang ditampilkan oleh sang penari seblang ini.

Video Ritual Tari Seblang:


sumber: wikipedia/Seblang

Minggu, 26 September 2010

Watu Dodol dan Patung Gandrung

hati hati kalu lewat jalan ini

Bila anda lewat di Banyuwangi, sebaiknya anda sempatkan waktu mampir ke Watudodol, Banyak hal yang menarik di sini, Selain patung Gandrung dan pantainya yang indah, Watu dodol biasa dijadikan tempat peristirahatan sejenak setelah menempuh perjalanan, Selain menikmati indahnya panorama laut, pengunjung dapat pula mendaki bukit yang letaknya hanya bersebrangan jalan, di bukit ini telah disediakan track untuk dilewati oleh pengunjung, Sesampai di atas bukit, pengunjung dapat melihat panorama selat Bali yang indah

batu besar penuh misteri


Batu ini menjadi unik karena memiliki sejarah sendiri dan cerita mistik di dalamnya. Daerah ini pernah dijadikan sebagai tempat pertahanan dan perlidungan tentara Jepang ketika Perang Dunia II. Karena dianggap mengganggu, batu yang berdiameter sekitar 10 pelukan orang dewasa ini oleh tentara Jepang, pernah hendak dipindahkan. Namun, walau sudah puluhan orang dikerahkan untuk memotong batu tersebut agar bisa digulingkan, tidak membawa hasil. Lalu Jepang memutuskan memindakan batu itu dengan ditarik kapal. Ternyata sang batu tetap saja tak bergeming. Kabarnya malah kapal yang menarik itu tenggelam

selamat datang di banyuwangi

Watu dodol dan patung Gandrung

pantai watudodol banyuwangi

selamat datang di Banyuwangi begitu tulisan itu menyapa anda para pengunjung, Fondasi patung yang berada di atas pantai ini sudah selesai tahun 2003 lalu. Tetapi pembuatan patung Gandrung baru selesai sekitar akhir 2004 lalu. “Yang mahat 3 orang, 1 orang Banyuwangi, 1 orang Jawa Tengah, dan 1 orang dari Bali,” lanjut Bu Siti. Proses pengerjaannya memakan waktu 3 bulan. Salah satu pelukisnya bernama Wayan, warga Bali yang tinggal di Banyuwangi

batu besar ditengah jalan protocol
ada sumber air tawar

Di salah satu bibir pantai ada keajaiban. Mungkinkah sebuah sumur tawar ada di pinggir pantai? Aneh tapi nyata, di Watudodol, ditemukan sumber air tawar. Rasanya tidak asin ataupun antak. Kalau pasang, air bisa masuk ke dalam sumber air ini, tapi airnya tetap tidak asin,warga setempat membuatkan pembatas yang dibuat jadi semacam sumur, Jadi bagi mereka yang ingin mengambil airnya bisa menggunakan timba/ember

patung gandrung selamat datang di banyuwangi


Demikian artikel dari Anak Nelayan tentang Watu Dodol dan patung Gandrung , semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua, Terima kasih atas kunjungan anda

Selasa, 21 September 2010

Mengenal Kopi Lanang Banyuwangi


kopi berbiji tunggal

Apakah anda suka ngopi? Saya lagi ngantuk banget, kebetulan stok kopi di dapur habis, mungkin sudah dari sononya kalau saya ngantuk tapi susah tidur, mungkin juga karena saya belum minum kopi, iya saya suka sekali minum kopi, apalagi kopi lanang, atau kopi jawa , kopi jawa asli dari perkebunan kopi Banyuwangi

Untuk anda yang mengendarai kendaraan, sekedar lewat atau berkunjung di bumi Blambangan, tepat nya di kecamatan Kalibaru Banyuwangi, tidak ada salahnya anda santai sejenak menikmati secangkir Kopi Lanang hangat, sambil bercengkerama dengan sahabat dan keluarga, Anda juga bisa menikmati jalan-jalan di perkebunan kopi dan menyaksikan langsung proses pembuatannya

kopi dari jenis robusta arabika


Kopi Lanang 

Apa itu Kopi Lanang? disebut lanang lantaran bentuk bijinya berbeda dengan kopi pada umumnya. Lanang berarti laki-laki dalam bahasa Jawa. Disebut demikian karena bentuk biji kopi ini tunggal dan bulat, tidak terbelah seperti bentuk biji kopi biasanya. Kopi Lanang dihasilkan dari Jenis Kopi Robusta Maupun Arabika.

Kopi lanang adalah buah kopi yang berbiji tunggal sehingga berbeda dengan biji kopi pada umumnya. Artinya, buah kopi itu, jika dibuka kulit luarnya hanya terdiri dari satu bagian biji saja tanpa ada belahannya. Bentuknya bulat lonjong

Kopi dengan Biji Kopi Terbaik

Kopi Lanang dikembangkan oleh Perkebunan Malangsari PTPN XII Kalibaru Banyuwangi Jawa Timur. Kondisi alam dan suhu udara yang sangat dingin (20o – 3o C) pada ketinggian 1800 di atas permikaan laut (dpl) telah menghasilkan biji kopi terbaik.

Rasa Kopi Lanang

1. Citarasanya tak kalah nikmat dibandingkan dengan kopi luwak
2. Aromanya kuat ditambah agak asam membuat kopi lanang terasa nikmat;
3. Minum pagi, rasa masih tertinggal sampai sore.
kopi lanang asli dari malangsari

Kopi Untuk Pria Perkasa

Sarat dengan kandungan kafein yakni sekitar 2.1%, karenanya mampu meningkatkan vitalitas pria, Nilai Jual yang lebih tinggi dibanding kopi biasa, Aroma dan rasa jauh lebih kuat dari kopi biasa, Mengandung banyak senyawa (tribulus terrestris) senyawa ini merupakan suplemen herbal popular yang sangat berguna untuk meningkatkan kadar testosteron, gairah seks, dan dehydroepiandrosterone (DHEA)

Proses Kopi Lanang

Untuk mendapatkan kopi lanang itu melalui proses yang tidak mudah, karena untuk mendapatkan biji kopi lanang harus melalui penyortiran biji kopi yang jumlahnya mencapai puluhan ribu biji kopi jenis robusta maupun Kopi Arabika

Kopi Lanang Adalah hasil penyortiran dari hasil panen kopi jenis robusta yang berbiji bulat dan tunggal. Peaberry Coffee atau kopi lanang biasanya sekitar 2 – 5 % dari total produksi. Di Perkebunan Malangsari, rata-rata produksi pertahun mencapai 1.700 ton, sehingga kopi lanang yang dihasilkan hanya sekitar 34 s.d 85 ton/Tahun. Karena kelangkaan dan kerumitan pengolahannya itulah yang membuat Kopi Lanang lumayan mahal harganya.

Peaberry Coffee

Kopi lanang yang dipasar internasional biasa disebut peaberry coffee, Kopi Lanang terbaik hanya bisa dihasilkan dari pohon kopi yang berumur tua, pada kisaran umur 10 tahun ke atas. pada Areal perkebunan kopi, kopi lanang bisa dihasilkan oleh pohon kopi jenis robusta maupun arabika yang pada umumnya ditanam petani di Indonesia

Efek Negatif Minum Kopi

Walaupun kopi memiliki banyak manfaat kesehatan, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan, dapat berkontribusi untuk jantung berdebar, hipertensi, insomnia, dan masalah kesehatan lainnya

Harga Kopi Lanang

Untuk harga nya kopi lanang ini sangat bervariasi, tergantung tempat dimana anda mau menikmatinya, kalau di warung kopi biasa harga satu cangkirnya 7000, kalau di Cafe mungkin harganya bisa mencapai 15.000, anda juga bisa PESAN DISINI dan bisa anda seduh dirumah



Demikian artikel dari Anak Nelayan tentang Mengenal Kopi Lanang Banyuwangi, semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua, Terima kasih atas kunjungan anda

Selasa, 14 September 2010

Asal Usul Nama Banyuwangi


Cerita Asal Usul Kota Banyuwangi

Cerita ini sudah sering saya baca waktu masih anak-anak, sekarang saya akan berbagi disini semoga bermanfaat, Pada zaman dahulu di kawasan ujung timur Propinsi Jawa Timur terdapat sebuah kerajaan besar yang diperintah oleh seorang Raja yang adil dan bijaksana. Raja tersebut mempunyai seorang putra yang gagah, bernama Raden Banterang. Kegemaran Raden Banterang adalah berburu. “Pagi hari ini aku akan berburu ke hutan. Siapkan alat berburu,” kata Raden Banterang kepada para abdinya. Setelah peralatan berburu siap, Raden Banterang disertai beberapa pengiringnya berangkat ke hutan. Ketika Raden Banterang berjalan sendirian, ia melihat seekor kijang melintas di depannya. Ia segera mengejar kijang itu hingga masuk jauh ke hutan. Ia terpisah dengan para pengiringnya.

“Kemana seekor kijang tadi?”, kata Raden Banterang, ketika kehilangan jejak buruannya. “Akan ku cari terus sampai dapat,” tekadnya. Raden Banterang menerobos semak belukar dan pepohonan hutan. Namun, binatang buruan itu tidak ditemukan. Ia tiba di sebuah sungai yang sangat bening airnya. “Hem, segar nian air sungai ini,” Raden Banterang minum air sungai itu, sampai merasa hilang dahaganya. Setelah itu, ia meninggalkan sungai. Namun baru beberapa langkah berjalan, tiba-tiba dikejutkan kedatangan seorang gadis cantik jelita.

“Ha? Seorang gadis cantik jelita? Benarkah ia seorang manusia? Jangan-jangan setan penunggu hutan,” gumam Raden Banterang bertanya-tanya. Raden Banterang memberanikan diri mendekati gadis cantik itu. “Kau manusia atau penunggu hutan?” sapa Raden Banterang. “Saya manusia,” jawab gadis itu sambil tersenyum. Raden Banterang pun memperkenalkan dirinya. Gadis cantik itu menyambutnya. “Nama saya Surati berasal dari kerajaan Klungkung”. “Saya berada di tempat ini karena menyelamatkan diri dari serangan musuh. Ayah saya telah gugur dalam mempertahankan mahkota kerajaan,” Jelasnya. Mendengar ucapan gadis itu, Raden Banterang terkejut bukan kepalang. Melihat penderitaan puteri Raja Klungkung itu, Raden Banterang segera menolong dan mengajaknya pulang ke istana. Tak lama kemudian mereka menikah membangun keluarga bahagia.

Pada suatu hari, puteri Raja Klungkung berjalan-jalan sendirian ke luar istana. “Surati! Surati!”, panggil seorang laki-laki yang berpakaian compang-camping. Setelah mengamati wajah lelaki itu, ia baru sadar bahwa yang berada di depannya adalah kakak kandungnya bernama Rupaksa. Maksud kedatangan Rupaksa adalah untuk mengajak adiknya untuk membalas dendam, karena Raden Banterang telah membunuh ayahandanya. Surati menceritakan bahwa ia mau diperistri Raden Banterang karena telah berhutang budi. Dengan begitu, Surati tidak mau membantu ajakan kakak kandungnya. Rupaksa marah mendengar jawaban adiknya. Namun, ia sempat memberikan sebuah kenangan berupa ikat kepala kepada Surati. “Ikat kepala ini harus kau simpan di bawah tempat tidurmu,” pesan Rupaksa.

Pertemuan Surati dengan kakak kandungnya tidak diketahui oleh Raden Banterang, dikarenakan Raden Banterang sedang berburu di hutan. Tatkala Raden Banterang berada di tengah hutan, tiba-tiba pandangan matanya dikejutkan oleh kedatangan seorang lelaki berpakaian compang-camping. “Tuangku, Raden Banterang. Keselamatan Tuan terancam bahaya yang direncanakan oleh istri tuan sendiri,” kata lelaki itu. “Tuan bisa melihat buktinya, dengan melihat sebuah ikat kepala yang diletakkan di bawah tempat peraduannya. Ikat kepala itu milik lelaki yang dimintai tolong untuk membunuh Tuan,” jelasnya. Setelah mengucapkan kata-kata itu, lelaki berpakaian compang-camping itu hilang secara misterius. Terkejutlah Raden Banterang mendengar laporan lelaki misterius itu. Ia pun segera pulang ke istana. Setelah tiba di istana, Raden Banterang langsung menuju ke peraaduan istrinya. Dicarinya ikat kepala yang telah diceritakan oleh lelaki berpakaian compang-camping yang telah menemui di hutan. “Ha! Benar kata lelaki itu! Ikat kepala ini sebagai bukti! Kau merencanakan mau membunuhku dengan minta tolong kepada pemilik ikat kepala ini!” tuduh Raden Banterang kepada istrinya. ” Begitukah balasanmu padaku?” tandas Raden Banterang.”Jangan asal tuduh. Adinda sama sekali tidak bermaksud membunuh Kakanda, apalagi minta tolong kepada seorang lelaki!” jawab Surati. Namun Raden Banterang tetap pada pendiriannya, bahwa istrinya yang pernah ditolong itu akan membahayakan hidupnya. Nah, sebelum nyawanya terancam, Raden Banterang lebih dahulu ingin mencelakakan istrinya.

Raden Banterang berniat menenggelamkan istrinya di sebuah sungai. Setelah tiba di sungai, Raden Banterang menceritakan tentang pertemuan dengan seorang lelaki compang-camping ketika berburu di hutan. Sang istri pun menceritakan tentang pertemuan dengan seorang lelaki berpakaian compang-camping seperti yang dijelaskan suaminya. “Lelaki itu adalah kakak kandung Adinda. Dialah yang memberi sebuah ikat kepala kepada Adinda,” Surati menjelaskan kembali, agar Raden Banterang luluh hatinya. Namun, Raden Banterang tetap percaya bahwa istrinya akan mencelakakan dirinya. “Kakanda suamiku! Bukalah hati dan perasaan Kakanda! Adinda rela mati demi keselamatan Kakanda. Tetapi berilah kesempatan kepada Adinda untuk menceritakan perihal pertemuan Adinda dengan kakak kandung Adinda bernama Rupaksa,” ucap Surati mengingatkan.

“Kakak Adindalah yang akan membunuh kakanda! Adinda diminati bantuan, tetapi Adinda tolah!”. Mendengar hal tersebut , hati Raden Banterang tidak cair bahkan menganggap istrinya berbohong.. “Kakanda ! Jika air sungai ini menjadi bening dan harum baunya, berarti Adinda tidak bersalah! Tetapi, jika tetap keruh dan bau busuk, berarti Adinda bersalah!” seru Surati. Raden Banterang menganggap ucapan istrinya itu mengada-ada. Maka, Raden Banterang segera menghunus keris yang terselip di pinggangnya. Bersamaan itu pula, Surati melompat ke tengah sungai lalu menghilang.

Tidak berapa lama, terjadi sebuah keajaiban. Bau nan harum merebak di sekitar sungai. Melihat kejadian itu, Raden Banterang berseru dengan suara gemetar. “Istriku tidak berdosa! Air kali ini harum baunya!” Betapa menyesalnya Raden Banterang. Ia meratapi kematian istrinya, dan menyesali kebodohannya. Namun sudah terlambat.

Sejak itu, sungai menjadi harum baunya. Dalam bahasa Jawa disebut Banyuwangi. Banyu artinya air dan Wangi artinya harum. Nama Banyuwangi kemudian menjadi nama kota Banyuwangi.


Sumber: Cerita Asli Indonesia Terbitan Elexmedia

Jumat, 03 September 2010

Tips dan Cara memilih Ikan Segar

ikan lemuru segar dan masih fresh
Tembokrejo adalah desa di kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, Mayoritas Penduduk Desa Tembokrejo adalah Nelayan.dan Petani, Desa Tembokrejo adalah  wilayah Pertanian dan Perindustrian di kota Muncar, meliputi Industri Pengalengan Ikan, Industri Pakan Ternak, Industri Minyak Ikan Industri Tepung Ikan, Coolstorage, Sentra Padi,Semangka dan Melon, Desa Tembokrejo juga adalah wilayah yang langsung bersentuhan dengan Pesisir laut kota Muncar, dan rumah saya di desa ini

Tips memilih ikan dan bahan makanan laut segar

ikan laut segar di pasar traditional

Tips Memilih Ikan Segar di Pasar Tradisional

Jika anda sedang kesasar atau berjalan-jalan ke Banyuwangi tepatnya di Muncar dan melewati desa ini jangan lupa mampir ke rumah saya nanti saya antar untuk membeli ikan untuk oleh-oleh atau di masak langsung, tidak usah kawatir karena ikan di TPI Muncar pasti masih sangat segar bugar, Membeli ikan segar dan masih ikan Fresh dipasaran memang gampang-gampang susah, dan saya akan berbagi tips untuk memilih ikan segar dan masih fresh, tips memilih ikan segar

 Cara Memilih Ikan Segar dan Sehat Untuk Dikonsumsi

ikan kembung segar dan masih fresh

Ciri-ciri ikan segar adalah sebagai berikut :

  • 1. Warna kulit terang dan cerah
  • 2. Daging ikan bila ditekan terasa keras.
  • 3. Mata jernih menonjol dan cembung
  • 4. Sisik ikan segar masih kuat melekat kuat dan mengkilat, sisik masih utuh tidak banyak yang lepas.
  • 5. Insang berwarna merah
  • 6. Sirip kuat
  • 7. kulit dan daging ikan tidak mudah robek, terutama pada bagian perut. Tidak berbau busuk.
 Tips Cara Memilih Ikan yang Masih Segar dan Bagus


ikan tongkol segar dan masih fresh

Tanda ikan yang sudah busuk :
  •  Mata suram dan tenggelam
  •  Sisik suram dan mudah lepas
  • Warna kulit suram dengan lendir tebal
  •  Insang berwarna kelabu dengan lendir tebal
  •   Dinding perut lembek
  •         Warna keseluruhan suram dan berbau busuk


Demikian artikel dari Anak Nelayan tentang Tips dan Cara memilih Ikan Segar, semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua, Terima kasih atas kunjungan anda

Anak Love Networking

The Power of Nekat, Saya sangat beruntung dengan segala keterbatasan yang saya miliki bisa mengenal dunia it lebih dulu daripada teman-teman...